Rabu, 05 Juni 2013

Perspektif Baru Isra Miraj



Peringatan Isra Mi’raj Kamis 6 Juni 2013
Perspektif Baru
Isra Mi’raj
Oleh Ayu Bella Fauziah
     Dalam episode kehidupan Nabi Muhammad, peristiwa Isra Mi’raj dinilai paling fenomenal, kontroversial serta memacu polemik riuh.  Hiruk-pikuk seputar Isra Mi’raj terjadi karena data teramat terbatas.  Referensi Isra Mi’raj makin rumit setelah diketahui jika rujukan utamanya berupa Hadis, juga kacau-balau.  Hadisnya tidak hanya lemah (dhaif), namun, palsu (maudhu)!
     Tatkala Rasulullah mangkat, maka, celah untuk merekayasa Islam ialah Hadis.  Lewat “hadis”, orang bisa memproduksi sebuah gagasan.  Di kawanan sufi, ada “hadis” populer berbunyi “man arafa nafsahu fakad arafa rabbah” (Siapa mengenal dirinya, berarti ia mengenal Tuhannya).  Ungkapan ini seratus persen hadis palsu.
     Di komunitas politisi, ada pula “hadis” berlabel top.  Bunyinya: “ikhtilafu ummati rahmah” (perpecahan di antara umatku merupakan rahmat).
     Insan terbodoh di planet ini pasti paham bila perpecahan adalah bencana.  Perpecahan bukan rahmat alias kasih sayang.  Soalnya, acap melahirkan perang dan kriminalitas.
     Ada beberapa cecunguk Yahudi penganut Islam yang menjadi biang hadis palsu.  Tiga yang paling mashur yakni Abdullah bin Salam, Wahab bin Munabbih serta Ka’ab al-Ahbar.  Wahab bersama Ka’ab masuk Islam sesudah Nabi Muhammad wafat.
   Abdullah, Wahab berikut Ka’ab leluasa menginvasi Islam dengan dongeng-dongeng rekaan rabi (pendeta Yahudi).  Trio Yahudi ini menginfiltrasi ajaran Islam dengan kisah-kisah Israiliyat.  Mereka sosok yang membisik para perawi (periwayat) Hadis dengan cerita yang diatasnamakan pada Rasulullah.

Masjid al-Aqsa
     Sampai hari ini, masih banyak yang mengira kalau Nabi Muhammad melakukan Isra Mi’raj dari Masjid al-Haram (Mekah) ke Masjid al-Aqsa (Yerusalem).
     Masjid al-Aqsa di Yerusalem ketika Rasulullah melakoni Isra Mi’raj, sesungguhnya cuma bongkahan batu tempat sujud.   Tak berwujud masjid sebagaimana dewasa ini.
     Hadis yang mewartakan bahwa Masjid al-Aqsa memiliki tiang, tentu tidak berdasar.  Hadis lain yang menukilkan bahwa Masjid al-Aqsa di Yerusalem tegak lurus dengan pintu langit, juga tak sah.
     Lebih tragis lagi, banyak kaum Muslim menyangka Masjid al-Aqsa berkubah emas.  Kenyataannya, kubah Masjid al-Aqsa berbahan timah.  Foto yang berkubah emas tiada lain Qubah ash-Shakhrah (the Dome of the Rock).
     Pemerintah Israel sengaja mengekspos foto ash-Shakhrah Mosque agar umat Islam tercuci otak jika itu Masjid al-Aqsa.  Di balik penyebaran foto tersebut, Zionis punya rencana untuk menghancurkan Masjid al-Aqsa yang berarsitektur Mamluk.
     Orang Israel yakin bila area Masjid al-Aqsa merupakan tempat berdirinya Har HaBayit (Temple Mount) di distrik Kota Lama (Yerusalem Timur).  Selama Masjid al-Aqsa masih tegak, maka, Bait Suci Yahudi (Har HaBayit) susah dibangun.
     Aneka data keliru perihal Isra Mi’raj dan Masjid al-Aqsa tetap mengungkung kaum Muslim sampai sekarang.  Pada esensinya, pelbagai informasi itu berasal dari Abdullah, Wahab serta Ka’ab.

Adnal Ardhy
     “Maha Suci Allah yang memperjalankan hamba-Nya dari Masjid al-Haram ke Masjid al-Aqsha yang diberkahi sekelilingnya” (al-Isra: 1).
     Banyak mufasssir (penafsir al-Qur’an) menganggap Masjid al-Aqsa di surah al-Isra adalah Masjid al-Aqsa di Yerusalem.  Kalau ini dipercaya, bermakna aspek tersebut tidak selaras dengan al-Qur’an.  Sebab, Masjid al-Aqsa di Yerusalem tidak “diberkahi sekelilingnya”.
     Sebelum Nabi Muhammad lahir, Yerusalem selalu menjadi biang perpecahan.  Di zaman kini, Yerusalem tetap jauh dari rumus “diberkahi sekelilingnya”.  Pertikaian Palestina-Israel tidak kunjung padam.  Serdadu Yahudi tetap beringas dan kalap dalam menumpas anak-anak Palestina.
     Masjid al-Aqsa artinya “masjid jauh”.  Sementara al-Quran menyebut Palestina sebagai adnal ardhy (negeri terdekat).
     “Roma dikalahkan.  Mereka kalah di negeri terdekat.  Kemudian Roma bakal menang setelah kekalahan itu” (ar-Rum: 2-3).
     Sejarah membuktikan ramalan al-Qur’an.  Pada 614 Masehi, Raja Persia Chaosroes II melibas kekuasaan Romawi Timur di Palestina.  Di tarikh 627 Masehi, arsenal Kaisar Flavius Heraclius Augustus balik membombardir Persia di Palestina.
     Surah ar-Rum ayat tiga melampirkan kata adnal ardhi (negeri terdekat) untuk Palestina.  Dengan demikian, mi’raj Rasulullah bukan di Palestina.  Maklum, kawasan tersebut hanya “negeri terdekat” dari Mekah.  Selain itu, sarat konflik.  Bahkan, haus darah.  Hingga, sulit diyakini sebagai distrik yang “diberkahi sekelilingnya”.
     Pada hakikatnya, Masjid al-Aqsa atau masjid jauh terletak di langit.  Masjid al-Aqsa tiada lain Baitul Makmur.  Kawasan inilah yang bertabur berkah di sekitarnya.
     Baitul Makmur ibarat Baitullah (Ka’bah) di bumi.  Baitullah merupakan pusat shalat manusia di dunia.  Sedangkan Baitul Makmur tertera sebagai kiblat Malaikat di langit.

Dispensasi Nabi Musa
     Nabi Muhammad menerima langsung perintah shalat 50 kali sehari semalam dari Allah.  Nabi Musa lantas menyuruh Rasulullah untuk kembali ke Arasy.  Pasalnya, perintah 50 shalat terlalu berat.  Akhir hikayat, shalat yang dibebankan kepada umat Islam cuma lima kali.
     Siapa lebih mengerti kondisi kaum Muslim?  Allah atau Nabi Musa!  Mustahil Allah membebani umat Islam dengan 50 shalat.  Taruhlah tiap shalat hanya dua rakaat.  Durasi tiap shalat butuh lima menit.  Berarti 250 menit dihabiskan untuk shalat.
     Persoalan bukan pada durasi shalat yang mencapai empat jam 10 menit.  Masalahnya yaitu pembagian waktu shalat selama 24 jam.  Pekerjaan jelas terbengkalai jika kaum Muslim diwajibkan shalat 50 kali.  Tidur pun terusik.  Akibatnya, kesehatan terganggu.
     Dari mana babad shalat 50 kali bermula?  Siapa lagi bila bukan dari Abdullah, Wahab bersama Ka’ab.
     Trio Yahudi tersebut menghendaki supaya umat Islam tahu diri bahwa berkat Musa Alaihissalam, kaum Muslim diberi dispensasi.  Berandal Yahudi itu sukses besar menyelundupkan Nabi Musa ke epos apik Isra Mi’raj.
     Selama 14 abad lebih sampai hari ini, dialog Nabi Muhammad dengan Nabi Musa seputar tawar-menawar shalat, tetap digaungkan.  Umat Islam tak sadar sudah dikibuli oleh Abdullah, Wahab maupun Ka’ab.  Kaum Muslim tidak tahu kalau Isra Mi’raj dihias ratusan kisah Israiliyat bualan para rabi.
     Abdullah, Wahab serta Ka’ab doyan mengelabui Abu Hurairah dengan beragam “hadis”.  Trio Yahudi tersebut sesumbar bahwa “hadis” itu didengar langsung dari Rasulullah.  Padahal, yang disodorkan bukan hadis, tetapi, dongeng-dongeng Yahudi.
     Di era Khalifah Umar bin Khattab, figur Wahab dan Ka’ab yang merupakan gudang cerita Israiliyat, repot berceloteh.  Sebab, mereka didamprat oleh Khalifah Umar.
     Khalifah Umar lalu mengancam Abu Hurairah.  Soalnya, mantan staf khusus Nabi Muhammad tersebut dileleri data palsu oleh Wahab serta Ka’ab.  Khalifah Umar akan mengasingkan Abu Hurairah jika masih berhubungan dengan Wahab dan Ka’ab.
     Saat ini, umat Islam mutlak bersikap kritis terhadap sejumlah hadis.  Boleh jadi yang diduga hadis cuma dongeng dari bandit-bandit Yahudi.  Waspadalah!

(Fajar, Kamis, 6 Juni 2013)


































 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kafilah

8

7

Wal-Mart.com USA, LLC
MagaZimple Theme
Wal-Mart.com USA, LLC
nGikLan Theme
Wal-Mart.com USA, LLC
OkeStore Theme
Wolpeper Theme
Hosting Unlimited Indonesia
Wal-Mart.com USA, LLC
Premium Wordpress Themes
Wal-Mart.com USA, LLC
Wal-Mart.com USA, LLC
Lapax Theme
IndoStore Theme
Hosting Unlimited Indonesia
Bizniz Theme
Wal-Mart.com USA, LLC
Wal-Mart.com USA, LLC