Minggu, 06 November 2011

Alamat Allah di Arasy

Menyongsong Isra’ Mi'raj 29 Juni 2011
____________________________________________________________________________________________________________
Alamat Allah di Arasy
Oleh Ayu Bella Fauziah
Bidan Puskesmas Panaikang

“Sesungguhnya, Aku ini Allah. Tiada Tuhan kecuali Aku. Sembahlah Aku. Dirikan shalat untuk mengingat-Ku” (Thaha: 14).
Di suatu malam, Nabi Muhammad melakoni jour de l'ascension (mi’raj) menuju ke Arasy. Di kawasan bertabur cahaya tersebut, Rasulullah menerima perintah shalat lima waktu. Shalat merupakan kewajiban bagi umat Islam.
Para hamba Allah pun taat dan ikhlas menunaikan shalat. Mereka memohon diberi rahmat dalam mengarungi kompetisi kehidupan yang kian kompleks.
Di mana sebetulnya alamat Tuhan di alam raya ini? Kalau tempat berdomisili Allah diketahui, tentu orang makin leluasa bertandang meminta hidayah.
Kaum Muslim haqqul yaqin jika Tuhan bersemayam di Arasy. Tahta Suci Allah itu terletak di pucuk langit ketujuh. Al-Quran secara transparan menjelaskan alamat Allah. Zat Maha Agung tersebut beralamat di Thaha No. 5. “Tuhan yang Maha Pemurah bertahta di Arasy” (Thaha: 5).
Bila alamat Allah telah diketahui, maka, dibutuhkan wahana antariksa super mutakhir untuk ke sana. Problem yang membelit selama ini yaitu ketiadaan pesawat berkecepatan tinggi. Pesawat cahaya (starship), umpamanya, muskil dipakai menuju ke alamat Thaha No. 5. Sebab, untuk sampai ke planet Gliese 581 e saja teramat repot.
Andai pesawat cahaya sudah ada, berarti manusia memerlukan 20 tahun dari bumi ke Gliese 581 e. Durasi 20 tahun itu buat menempuh jarak sekitar 193 triliun kilometer. Sebagaimana dipahami, satu tahun cahaya setara 9,5 triliun kilometer.
Jarak Gliese 581 e masih tergolong dekat. Teleskop Hubble justru ditaksir mampu merekam objek-objek yang berjarak di atas 700 juta tahun cahaya. Peralatan canggih Hubble telah dibawa pesawat ulang-alik Atlantis yang diluncurkan pada 11 Mei 2009.
Hubble dilengkapi Wide Field Camera 3. Kamera pankromatik tersebut punya sudut pandang lebar guna menangkap gelombang cahaya.
Kalau saja alamat Allah di Thaha No. 5 berjarak 1.000 tahun cahaya, maka, seorang hamba memerlukan tambahan usia seribu tahun. Sesuatu yang mustahil bagi manusia.
Teleskop Hubble sebenarnya hanya dapat meneropong langit pertama. Pembatas antara langit pertama dengan langit kedua muskil ditembus. Maklum, dijaga pasukan khusus dari kalangan malaikat.
Luas langit pertama yang triliunan cahaya pasti rumit dijelajahi. Apalagi mau ke alamat Thaha No. 5 yang berada di kawasan puncak langit ketujuh.

Misteri Angka 5
“Ya Tuhanku, jadikan saya bersama anak-cucuku sebagai insan yang tetap mendirikan shalat” (Ibrahim: 40).
Angka 5 dalam Islam sangat populer. Rukun Islam ada lima. Shalat yang dilakukan sehari-semalam juga berjumlah lima.
Ada dua nama indah (les noms les plus beaux) Allah yang senantiasa dilantunkan saban waktu. Kedua nama yang termaktub dalam basmalah itu ialah ar-Rahman serta ar-Rahim. Dalam alfabet Hijayyah, ar-Rahman terdiri lima huruf (alif, ra, ha, mim, nun). Elemen serupa tertoreh pula pada ar-Rahim (alif, ra, ha, ya, mim).
Nama Tuhan yang kelima dalam Asmaul Husna yakni as-Salam (Sang Penyelamat). Dalam bahasa Arab, kata “as-salam” menjadi muasal istilah Islam.
Johann Volfgang von Goethe menganggap jika 5 adalah angka indah dan suci. Sementara Johann Christoph Friedrich von Schiller menegaskan bahwa 5 merupakan bilangan pertama dari hasil penjumlahan angka genap serta ganjil.
Dalam tubuh manusia, bilangan lima begitu akrab. Dua tangan masing-masing dilengkapi lima jari. Kaki pun demikian, memiliki lima jari. Secara umum, diketahui bila raga punya lima indera. Kelimanya yaitu mengecap, mencium, mendengar, melihat dan meraba.
Angka 5 selalu dikaitkan dengan kehidupan manusia. Bangsa Cina berpendirian kalau bilangan 5 mempengaruhi seluruh konstruksi kehidupan. Pentagram Tiongkok pun mendeskripsikan lima unsur bumi. Kelimanya ialah tanah, air, api, logam serta kayu.
Dalam keseharian, 5 acap dihubungkan dengan cinta dan perkawinan. 5 malahan digolongkan angka kenikmatan seksual. 5 dinilai sebagai paduan antara 3 (maskulin) dengan 2 (feminin).
Thaha No. 5 pasti terlampau jauh bagi kecerdasan akal. Biarpun jauh, tetapi, umat Islam bisa enteng berkomunikasi transendental dengan Allah.
Kaum Muslim tidak membutuhkan pesawat cahaya untuk tiba di Arasy. Keandalan umat Islam untuk sampai ke Thaha No. 5 tiada lain berkat shalat lima waktu. Shalat yang berkode 34244 merupakan alat transmisi ke Arasy. 34244 adalah bilangan terpisah yang menunjukkan jumlah rakaat shalat Maghrib, Isya, Subuh, Zuhur berikut Ashar.

Rahasia Shalat
“Ingatlah Allah di saat berdiri, tatkala duduk maupun ketika berbaring” (an-Nisa’: 103).
Shalat merupakan penghormatan seorang hamba kepada Sang Khalik. Zat yang disembah tak pernah terlintas dalam tatapan mata, namun, sekujur badan ikhlas bersimpuh. Sujud dalam shalat merupakan inti Islam. Sujud juga menjadi simbol jika manusia semata-mata makhluk lemah.
Dalam shalat, orang dilarang menengadah ke atas. Mereka cuma diperintahkan menengok ke bawah. Fase tersebut menjabarkan bila manusia tidak sepatutnya bertingkah angkuh serta aniaya. Dengan menatap ke bawah, maka, manusia diharap mengingat kalau ia berasal dari tanah.
Shalat merupakan aktivitas jiwa. Pasalnya, sarat unsur psikologis. Shalat mengaktifkan sistem dalam jasad. Kemudian melatih keandalan otot dan susunan saraf. Hingga, menjadikan emosi stabil. Dengan demikian, winning mentality (mental juara) terus-menerus terasah dalam menghadapi kompetisi global.
Shalat menjadi sumber energi karena merangsang fisik bergerak. Bahkan, melatih keuletan. Di samping itu, melancarkan sirkulasi darah dalam organ jasmani.
Shalat memiliki kontribusi guna mencegah kekeroposan tulang. Dengan shalat yang teratur sekaligus tepat waktu, maka, kesehatan tulang terjaga.
Shalat yang berlainan rakaatnya menandaskan ada penyesuaian intensitas. Jumlah ruku selaras dengan perbedaan waktu, biosistem otot serta saraf. Jadwal shalat yang tepat bakal mengatur rutinitas. Soalnya, waktu shalat menunjang kegiatan dan aktivitas sehari-hari.
Shalat pada akhirnya bermuara ke Arasy. Di pusat komando semesta tersebut berjejer Muqarrabin (malaikat di sisi Allah). “Kamu (Muhammad) akan menatap malaikat-malaikat berlingkar di sekeliling Arasy. Mereka bertasbih memuji Tuhannya” (az-Zumar: 75).
Puja-puji menggema di segenap pelosok Arasy. “Dari berbagai penjuru terdengar suara: Segala puji bagi Allah! Tuhan semesta alam” (az-Zumar: 75).
Di tengah senandung pujian, bertebar doa shalat dari umat Nabi Muhammad. Rentetan doa itu bergemuruh menuju ke alamat Thaha No. 5.
“Tiada Tuhan kecuali Ia. Kepada-Nya saya berserah diri. Ia adalah Allah pemilik Arasy nan Agung” (at-Taubah: 129).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kafilah

8

7

Wal-Mart.com USA, LLC
MagaZimple Theme
Wal-Mart.com USA, LLC
nGikLan Theme
Wal-Mart.com USA, LLC
OkeStore Theme
Wolpeper Theme
Hosting Unlimited Indonesia
Wal-Mart.com USA, LLC
Premium Wordpress Themes
Wal-Mart.com USA, LLC
Wal-Mart.com USA, LLC
Lapax Theme
IndoStore Theme
Hosting Unlimited Indonesia
Bizniz Theme
Wal-Mart.com USA, LLC
Wal-Mart.com USA, LLC