Minggu, 06 November 2011

Menyongsong Era New Media

Memperingati Hari Pers Sedunia 3 Mei 2011
____________________________________________________________________________________________________________________________
Menyongsong Era New Media
Oleh Ayu Bella Fauziah
Pemerhati Kajian Pers

Kecepatan menjadi ciri khas di masa kini. Dengan kecepatan, manusia berinteraksi secara universal. Kecepatan sudah menjadi spiritualitas dalam menghadapi kompetisi global. Di zaman digital ini, kecepatan identik dengan akses ke dunia maya.
Internet telah mengubah paras dunia. Segalanya mendadak transparan berkat Internet. Tiada lagi jarak yang membatasi seseorang untuk saling bersua. Batas antar-wilayah sudah dinafikan. Semua terhubung oleh Internet. Penduduk terkoneksi dengan jejaring informasi. Internet pun menjadi alat yang berkontribusi krusial bagi aktivitas manusia.
Pada dasarnya, kecepatan yang dinikmati saat ini tiada lain kerja keras secara berkesinambungan dari kalangan begawan jenius. Selain itu, aspek yang tak boleh disepelekan yakni kinerja wartawan. Dari para pemburu kabar akhirnya lahir berita. Mereka tidak mengenal siang dan malam untuk mengejar secuil informasi hakiki. Makin membara suatu wilayah, maka, kian bernafsu para jurnalis menuju ke sana. Daerah konflik menjadi prestasi tersendiri untuk ditaklukkan sebagai pijakan informasi.
Pesan-pesan yang diekspos oleh wartawan lantas dibaca, ditelaah sekaligus dihayati. Orang-orang yang merasa terilhami lalu menulis komentar. Sebuah kata dari jurnalis kemudian beranak-pinak menjadi beragam penyataan dari pembaca. Untaian kalimat yang membentuk paragraf atau sebuah anatomi opini terus berpusing ke sana kemari untuk ditelisik serta dibahas. Tanpa disadari, deretan kata tersebut membuncah sembari membangun masyarakat digital.
Hari ini Selasa, 3 Mei 2011, insan media sejagat memperingati hari raya besar berupa Hari Pers Internasional. Esensi 3 Mei ialah kebebasan pers sedunia. Tanggal itu ditetapkan oleh PBB sebagai penghargaan atas deklarasi kebebasan pers wartawan di Afrika pada 1991. Manisfesto mereka mashur sebagai Declaration of Windhoek. Sinyalemen bersangkutan memuat kebebasan dan pluralistik media di seluruh dunia. Pemakluman tersebut menyuarakan pula kebebasan pers bagi penegakan demokrasi. Di samping itu, menjadi landasan hak asasi manusia.
Dewasa ini, media cetak (journal d’information) ketar-ketir. Gonjang-ganjing melanda dunia pers. Masihkah ada media cetak (presse d’information) pada 2015. Beberapa pemerhati media menenteramkan insan pers. Mereka menegaskan bahwa tak ada media dapat menggantikan media lain. Maksudnya, media cetak tetap bergelora di tengah media online (medias en ligne).

Indera Sensitif
Evolusi teknologi informasi berlangsung sebelum dekade digital (2010-2020). Sementara di era digital akan berlangsung revolusi teknologi media. Alhasil, kecepatan komputasi lebih kencang dibandingkan kecepatan kedipan mata. Di dunia online, bergantian trending topic. Semua bergemuruh siap diunduh oleh penduduk global. Nose for news media online lebih sensitif ketimbang indera media cetak. Sebab, media online bersifat instan. Peristiwa yang terjadi bisa dikabarkan sebelum kejadian tersebut usai. Warga dunia pun terhipnotis tiap detik dengan telephone cellulaire, desktop, notebook, iPod serta televisi Internet.
Di dasawarsa digital ini, Internet mengubah secara fundamental metode manusia mengunyah informasi. Apalagi, lalu-lintas informasi yang hiruk-pikuk bin ingar-bingar lebih asyik dinikmati secara online.
Generasi yang lahir di tahun 80-an alias digital native merupakan komunitas berbasis teknologi informasi. Gadget menjadi perangkat yang dimainkan sehari-hari. Mereka googling mencari data apa saja. Apalagi, tersedia Wikipedia sebagai ensiklopedia online public pertama yang punya lebih 35 juta artikel. Dari jam ke jam, kaum digital native leluasa update status maupun blog. Mereka pun lincah main game online, Facebook dan Twitter.
“Siang malam ku selalu. Menatap layar terpaku. Untuk online…online…online…online”. Tembang berjudul Online milik Soykoji itu mendeskripsikan kalau dunia maya telah menyatu dengan denyut nadi manusia. Apalagi, Internet sebagaimana bunyi iklan adalah wahana “smart meets speed”.
Pada intinya, media informasi senantiasa diperbarui oleh teknologi. Dari rahim teknologi tersebut akhirnya membuncah pelbagai alat komunikasi informasi. Sedangkan di tengah masyarakat ada mekanisme pasar untuk menolak media yang tidak sejalan dengan spirit zaman. Media bakal terjaring seleksi publik.
Di masa sekarang, laptop dengan akses ke media online menjadi primadona. Lima tahun ke depan, jelas fungsi laptop sudah tersedia di ponsel. Kendati ukurannya mungil, tetapi, kapasitas berikut fasilitasnya maksimal.
New Media yang hangat dibincangkan merupakan format baru informasi semacam YouTube, Facebook serta Twitter. Inti New Media bukan melulu sebuah pesan dengan barisan alfabet yang bermakna. Entitas itu juga punya density of connection (densitas penghubung). Elemen tersebut menyatukan hasrat sejumlah orang di beberapa tempat untuk melakukan aksi. Hingga, terjadi kontekstualisasi sosial

Handphone Hologram
Tarikh 2010 sebagai awal dekade digital menunjukkan statistik fantastik. Sekitar dua miliar manusia berinteraksi dengan Internet. Sementara pelanggan telepon genggam di planet ini mencapai empat miliar. Kementerian Lingkungan Hidup menandaskan pelanggan ponsel di Indonesia sampai 2008 mencapai 100 juta. Kementerian Perindustrian memaparkan pertumbuhan handphone di negeri ini sekitar 29 juta-30 juta unit per tahun.
Di Indonesia, pengguna jejaring sosial Facebook lebih 27 juta orang. Angka ini tergolong mencenggangkan. Soalnya, di negari-negeri Arab, jumlah pemakai Facebook cuma 21 juta. Kementerian Komunikasi dan Informatika menargetkan tingkat penetrasi broadband di Indonesia mencapai 20 persen pada 2012. Ekspektasi membumbung bahwa pengguna Internet di Indonesia ditaksir 150 juta orang pada 2014.
Bagaimana menyimak informasi di telepon genggam pada kurun waktu sepuluh tahun mendatang? Apakah seperti membaca berita di komputer. Teks berjejal di layar monitor kala jemari memencet papan ketik seraya memainkan tetikus (souris d’ordinateur).
Komputer dengan perangkat online yang dianggap sakti pada periode ini akan khatam di akhir dasawarsa digital pada 2020. Pada kurun waktu itu, ponsel sekecil kotak korek api. Di bagian depannya hanya tertera dua kata yaitu on serta off. Tatkala on dipencet, mendadak hologram muncul setara televisi flat dengan layar selebar karung beras. Jari-jemari tak lagi berperan. Pasalnya, hologram tersebut cuma menerima perintah verbal.
Hologram merupakan suatu potret tiga dimensi yang didesain dengan sinar laser. Wujudnya berasal dari perpaduan dua cahaya yang koheren serta mikroskopik. Hologram merupakan gudang informasi (information storage) optik. Tiap bagian sebuah hologram mengandung segenap informasi yang ada pada hologram secara keseluruhan.
Di dekade digital ini, perusahaan pers (une industrie de la presse) harus ofensif menggarap secara optimal media online. Maklum, hegemoni media cetak makin melemah. Selain itu, komponen ongkos produksinya mahal. Di sisi lain, iklan terus berbondong-bondong hijrah ke dunia maya. Di zaman ini, dunia atom yang analog tengah merasakan sakratul maut. Sedangkan di ufuk fajar periode terbaru kian tampak dunia bit yang digital.
Kini, FAJAR sebagai “Koran Harian Terbaik” mesti segera melakukan gerakan masif untuk mendigitalisasi seluruh kontennya. Sebab, lima tahun ke depan masyarakat telah berbudaya digital reading revolution. Cara melahap informasi tidak lagi konvensional sebagaimana dulu. Membaca sudah berkelindan dengan gadget ultra-mutakhir serba touch. Sensasi paling ditunggu dari FAJAR yaitu aplikasi desktop untuk menyimak harian ini secara offline. Format khusus tersebut niscaya selaras dengan semangat era New Media di tengah masyarakat digital yang mengimani kecepatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kafilah

8

7

Wal-Mart.com USA, LLC
MagaZimple Theme
Wal-Mart.com USA, LLC
nGikLan Theme
Wal-Mart.com USA, LLC
OkeStore Theme
Wolpeper Theme
Hosting Unlimited Indonesia
Wal-Mart.com USA, LLC
Premium Wordpress Themes
Wal-Mart.com USA, LLC
Wal-Mart.com USA, LLC
Lapax Theme
IndoStore Theme
Hosting Unlimited Indonesia
Bizniz Theme
Wal-Mart.com USA, LLC
Wal-Mart.com USA, LLC