Selasa, 29 Mei 2012

Al-Qur'an Tentang Unta



Hipotesis al-Qur'an Mengenai Unta

Oleh Ayu Bella Fauziah
Peminat Kajian al-Qur’an

      Unta merupakan hewan yang identik dengan syiar Islam. Dalam kehidupannya, Nabi Muhammad memiliki beberapa unta. Qushwa adalah unta betina Rasulullah yang paling mashur. Nama Qushwa bakal abadi sampai kiamat karena menjadi tunggangan Nabi Muhammad saat hijrah ke Medinah.
      Unta Rasulullah juga ada yang bernama Adhba. Ketika mengetahui Nabi Muhammad mangkat, ia teramat berduka. Unta itu lantas mogok makan. Bujuk-rayu tak membuatnya mau makan. Secara tragis, nyawanya akhirnya tidak terselamatkan. Ia memilih mati daripada berpisah dengan Rasulullah, tuan segala umat.
      Kalau Nabi Muhammad punya unta, maka, Nabi Shalih pun demikian. Bahkan, unta Nabi Shalih lebih heboh. Sebab, unta berwarna kuning madu miliknya berasal dari Surga. “Wahai kaumku! Inilah unta betina dari Allah. Mujizat bagimu yang membuktikan kebenaranku” (Hud: 64).
      Para penyembah bintang dari kaum Tsamud di Federasi Wadi al-Qura dengan Ibu Kota Hijr (Mada’in Shalih), agaknya terusik oleh kehadiran unta tersebut. Beberapa preman akhirnya menganiaya satwa dari Taman Firdaus itu. Pada Rabu, 9 Shafar tahun 2100 sebelum Masehi, sembilan cecunguk Arab Arabah menggorok batang leher unta tersebut.
      “Mereka menyembelih unta itu. Mereka berlaku congkak terhadap perintah Tuhan” (al-A’raf: 77).
      “Hai Shalih! Datangkan azab Tuhanmu pada kami jika kamu memang utusan-Nya”, tantang bandit Arabia Barat Laut tersebut kepada Shalih Alaihissalam.
      Sha’iqah (kilat dahsyat) mendadak menggelegar disusul gempa bumi. Bunyinya yang keras memekakkan telinga membuat preman-preman Tsamud langsung mati di tempat. “Mereka menjadi mayat-mayat yang tersungkur bergelimpangan di rumah masing-masing” (al-A’raf: 78).

Desain Unta
      “Tiadakah mereka memperhatikan! Bagaimana unta diciptakan?” (al-Ghasyiah: 17). Allah dalam al-Quran menyuruh orang menyimak unta. Sebagaimana diketahui, unta termasuk makhluk istimewa. Alhasil, binatang itu dijuluki kapal gurun.
      Tak ada dalam diri unta yang tidak berfaedah bagi manusia. Harun Yahya maupun H Fuad Hashem pernah mendeskripsikan unta secara indah pada masing-masing tulisannya.
Sepanjang sejarah peradaban di padang pasir, unta telah melayani hajat hidup manusia. Tiga ribu tahun yang silam, unta menjadi alat transportasi di Mesir.
      Unta yang menjadi ikon padang pasir merupakan hewan super. Ia sesuka hati berjalan di gurun yang bersuhu 55 derajat Celcius. Unta enteng bepergian jauh dengan durasi waktu berhari-hari. Tanpa makan serta minum di tengah suhu 50 derajat Celcius, unta dapat bertahan hidup selama delapan hari. Singa atau gajah sebagai duo raja rimba, pasti sudah jadi bangkai dalam tempo sehari. Mobil yang dipakai pereli Paris-Dakar malahan bisa ringsek tak keruan bila hendak mencoba stamina unta di Sahara luas nan terik.
      Tatkala minum, unta dapat meneguk air setara dengan sepertiga bobot tubuhnya. Air sekitar 130 liter tersebut ditenggak dalam waktu sepuluh menit. Air yang diminumnya disimpan pada kantong di dinding perutnya.
      Di gurun, makanan yang tersedia biasanya kering, pahit dan berduri. Hingga, satwa lain ogah meliriknya. Unta justru sebaliknya. Gigi serta mulutnya manjur mencerna duri dengan mudah. Hampir semua menu ala padang pasir cocok bagi perutnya. Bahkan, air jorok pun dilahapnya. Usus perutnya bisa menyaring makanan pahit dan minuman kotor. Kalau unta kelaparan, maka, ia punya persediaan. Punuk unta merupakan cadangan makanan. Di bonggol, tersimpan 40 kilogram lemak.
      Badai pasir bukan alamat buruk bagi unta. Sekalipun butiran pasir beterbangan membutakan mata sekaligus menyesakkan nafas, tetapi, unta tidak terpengaruh. Pasalnya, mata unta dilindungi dua kelopak. Saat badai datang, ia tak menutup mata dengan kelopak luar. Unta menutup mata dengan kelopak dalam yang transparan. Hatta, ia tetap leluasa melihat. Fungsinya semacam kacamata pelindung bagi manusia yang tengah berpesiar. Di samping itu, unta memiliki bulu mata panjang yang tebal. Desain tersebut mencegah debu menusuk mata. Sementara hidung unta punya penutup khusus untuk menghalau terpaan butir-butir pasir kala badai datang menerjang.
      Unta dilengkapi kaki yang panjang. Gunanya agar tubuhnya jauh dari permukaan pasir yang panas. Selain itu, badannya pun tertutup bulu lebat. Arkian, unta terlindungi dari sengatan matahari. Bulu tebalnya menjadi pula jaket hangat di malam dingin yang mencucuk tulang-belulang. Pada beberapa bagian, raga unta dilapisi kulit pelindung yang tebal. Aspek tersebut untuk menjaga supaya unta tidak kepanasan jika duduk.
      Unta sulit terperosok di pasir. Meski membawa muatan seberat 200 kilogram, ia tetap stabil. Maklum, struktur telapak kakinya tergolong lebar. Kaki jenjangnya dapat berlari cepat. Dalam sehari, ia bisa menempuh jarak 300 kilometer.

Penggetok Kepala
      Unta dapat melayani majikannya selama 40 tahun. Unta pun terkesan sabar serta patuh. Di samping itu, tuannya tak repot mengikutinya berkat langkah kaki unta tidak terburu-buru. Kecepatan jalannya sama dengan manusia.
      Pengelana padang pasir yang tanpa bekal, tetap berpeluang hidup asal ditemani unta betina. Soalnya, selama satu tahun sejak melahirkan, puting makhluk andal tersebut mengeluarkan susu. Minuman bergizi tinggi itu malahan mujarab sebagai obat tetes mata.
      Daging unta merupakan makanan lezat. Sedangkan kulit unta memiliki seabrek manfaat. Kulitnya bisa dianyam sebagai atap, perisai tempur atau sandal. Bulunya dijadikan tali. Sementara kuku unta dapat diracik sebagai obat luka. Bahkan, diulek menjadi tepung atau adonan kue.
      Tinja pasti berkonotasi negatif. Unta ternyata perkecualian. Sebab, tahinya bisa diolah menjadi bahan bakar. Kencingnya pun biasa digunakan sebagai sampo.
      Dr Faten Abdul Rahman Khorshid, ilmuwan King Abdul Aziz University menengarai bila partikel nano kemih unta sanggup melawan sel kanker. Air seni unta mengandung zat alami yang mampu membasmi sel berbahaya. Kencing unta efektif menjaga sel-sel sehat pada pasien pengidap kanker.
      Bagaimana dengan tulang unta? Faedahnya juga oke punya. Kalau ada tetangga yang terlibat aliran sesat semacam tasawuf atau jaringan Islam liberal, maka, getok kepalanya dengan tulang unta. Dijamin ia pasti melolong menanggung sakit tak terperi. Coba saja!
      “Kami menjinakkan unta kepada kamu untuk menguasai dan menyembelihnya. Rasa syukur semoga bergelayut dalam dirimu” (al-Hajj: 36).


(Cakrawala, Senin, 28 Mei 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kafilah

8

7

Wal-Mart.com USA, LLC
MagaZimple Theme
Wal-Mart.com USA, LLC
nGikLan Theme
Wal-Mart.com USA, LLC
OkeStore Theme
Wolpeper Theme
Hosting Unlimited Indonesia
Wal-Mart.com USA, LLC
Premium Wordpress Themes
Wal-Mart.com USA, LLC
Wal-Mart.com USA, LLC
Lapax Theme
IndoStore Theme
Hosting Unlimited Indonesia
Bizniz Theme
Wal-Mart.com USA, LLC
Wal-Mart.com USA, LLC